Mau Diet Ala Marshanda? Ini Dia Panduan Intermittent Fasting Sesuai Usia
Yang bikin heboh kalangan emak-emak saat ini adalah artis Marshanda. Kabarnya, Marshanda berhasil menurunkan berat badan hingga 17 kg. Kaget bukan kepalang.
Salah satu caranya berkat intermittent fasting. Sebenarnya, ada banyak cara menuju langsing. Tapi, karena cara ini berhasil dan ada testimoni langsung dari tokoh publik, tidak heran jika banyak ibu-ibu yang sedang menerapkan cara Intermittent Fasting.
Intermittent Fasting itu adalah program diet dengan berpuasa sehari selang. Jadi, bukan seperti yang kita dengar biasanya, 'kalau mau diet, jangan banyak makan,'.
Marshanda menjalani intermittent fasting di mana dirinya mengatur jendela makan setiap hari. Dia bisa mengonsumsi makanan apa pun dalam waktu yang sudah ditentukan.
"Aku intermittent fasting, menunya ada, sama aja," ujarnya.
Nah, buat kamu yang ada rencana diet dan ingin hasilnya seperti Marshanda, yuk simak panduan berikut karena berbeda usia berbeda panduan dan program yang harus dijalani!
Diet Intermittent Fasting
Melansir Healthline, intermittent fasting menjadi salah satu metode diet yang dianggap ampuh menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme, dan membantu melindungi diri dari berbagai penyakit dan kondisi lainnya.
Nah, kamu coba nggak sih panduan diet Intermittent Fasting ini? Simak penjelasan ini dengan cermat dan tuntas ya!
Panduan Intermittent Fasting Sesuai Usia
Meski populer beberapa tahun belakangan, sebenarnya intermittent fasting adalah praktik pola makan yang telah ada sejak dulu.
Penelitian pada 2019 dalam jurnal Nutrients menemukan intermittent fasting aman dan dapat ditoleransi oleh orang dari segala usia.
Menukil Fitness Volt, berikut ini sejumlah panduan intermittent fasting sesuai usia. Kamu harus tau selengkapnya!
1. Usia 18 - 30 tahun
Usia 18 hingga 30-an adalah usia di mana seseorang rutin bersosialisasi dengan kerabat yang memungkinkan Anda banyak menyantap makanan. Para Gen Z harus tau ini!
Di rentang usia tersebut, Anda bisa menjalani motode IF 16:8, di mana Anda berpuasa selama 16 jam dan makan selama 8 jam. Kalau mau ada pahala, ya, lakukannya di Senin-Kamis.
Meski demikian, untuk adaptasi Anda bisa mencoba metode 14:10, di mana Anda bisa membatasi waktu makan Anda selama 10 jam. Paham, kan?
2. Usia 30 - 45 tahun
Kegiatan dan berbagai peran yang padat umum dijalani orang di usia 30 hingga 45-an. Misalnya, karier, pekerjaan rumah tangga, hingga mengurus anak.
Anda bisa memilih rencana intermittent fasting yang sesuai dengan gaya hidup Anda. Pilih paket 16:8 atau 14:10, atau buat jadwal puasa khusus yang selaras dengan jadwal harian Anda. Anda harus menetapkan kapan hari yang anda-nya tidak sibuk.
3. Usia 45 - 60 tahun
Penyebab utama kenaikan berat badan pada wanita berusia antara 45 hingga 55 tahun adalah menopause. Tau kan, apa itu menopause? Masa dimana wanita tidak lagi mengalami menstruasi.
Penelitian menemukan kenaikan berat badan lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria pada usia ini karena wanita mengalami ketidakseimbangan hormon yang parah selama masa pre-menopause.
Cara Intermittent fasting ini dapat membantu wanita menopause dengan memperbaiki berbagai masalah kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa puasa alternatif (ADF) dapat membantu wanita menopause menurunkan berat badan.
Meski demikian, ada panduan intermittent fasting yang perlu diperhatikan kelompok usia ini. Antara lain, meningkatkan asupan protein, termasuk latihan kekuatan, minum cukup air, dan menghindari ngemil makanan tidak sehat.
Pendekatan ini membantu Anda mendapatkan hasil maksimal dari puasa intermiten. Coba dulu ya, siapa tau efektif caranya!
4. Usia 60-an ke atas
Seiring bertambahnya usia, tubuh membutuhkan nutrisi tambahan, seperti protein, vitamin, mineral, antioksidan, dan lain-lain untuk menjaga kesehatan.
Jika Anda memasuki kelompok usia ini, puasa yang lebih singkat seperti 12:12 atau 14:10 cocok dilakukan karena memberikan cukup waktu untuk makan enak dan memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Selain itu, sama seperti kelompok usia lainnya, intermittent fasting perlu dibarengi dengan rutinitas olahraga yang teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Tapi, untuk usia ini, jarang didapati yang meningkatnya berat badan. Tapi, jika ada, perhatian cara ini agar tetap langsing dan bugar.
Itulah panduan intermittent fasting sesuai usia yang bisa diikuti. Semoga membantu dan jika keluhan lain, kolom komentar terbuka untuk umum. Jadi, jangan sungkan-sungkan untuk bertanya. Sekian!
Terus update web deras.life ini, ya teman-teman. Kami bakal terus menghadirkan berbagai macam berita menarik seputar hiburan dan informasi trending lainnya.
Post a Comment