Sah! Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza Berlaku Pada 19 Januari 2025, Ternyata Ini Alasannya...
Gencatan senjata adalah suatu kesepakatan antara pihak-pihak yang berkonflik untuk menghentikan permusuhan dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan utama dari gencatan senjata adalah memberikan ruang bagi perundingan diplomatik, membantu distribusi bantuan kemanusiaan, dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan berlaku hari ini, Minggu (19/1/2025) pagi waktu setempat. Kabar ini disampaikan Qatar, selaku mediator yang membantu memediasi kesepakatan tersebut.
"Sesuai dengan koordinasi para pihak dalam perjanjian dan para mediator, gencatan senjata di Jalur Gaza akan dimulai pada pukul 08.30 pada hari Minggu, 19 Januari, waktu setempat di Gaza," kata juru bicara kementerian luar negeri Qatar Majed al-Ansari di akun X.
"Kami menyarankan penduduk untuk mengambil tindakan pencegahan, berhati-hati sepenuhnya, dan menunggu arahan dari sumber resmi," tambahnya, seperti dikutip AFP, Sabtu (18/1/2025).
Simak terus artikel ini sampai akhir ya!
Genjata Senjata Israel-Hamas
Waktu pasti dimulainya gencatan senjata ini belum jelas, meskipun Israel telah mengatakan tidak ada tahanan yang akan dibebaskan sebelum pukul 14.00 waktu setempat, Minggu, 19/01/2025.
Sebelumnya, Kabinet Israel juga telah menyetujui kesepakatan dengan kelompok militer Palestina untuk melakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza.
Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita bahas tuntas info menariknya!
Info Terbaru Genjatan Senjata Israel-Hamas
1. Keputusan genjatan senjata telah disepakati
Melansir Reuters, usai pertemuan lebih dari enam jam pada Sabtu dini hari waktu setempat, pemerintah Israel meratifikasi kesepakatan yang diharapkan dapat mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 15 bulan di wilayah Gaza, yang dikuasai oleh Hamas.
"Pemerintah telah menyetujui kerangka kerja untuk pemulangan para sandera. Kerangka kerja untuk pembebasan para sandera akan mulai berlaku pada hari Minggu," kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan singkat.
2. Israel kini masih melancarkan aksinya
Meski begitu, setelah kesepakatan gencatan senjata disetujui, pesawat tempur Israel terus melancarkan serangan udara di Gaza.
Serangan pada Sabtu pagi kemaren menewaskan lima orang di sebuah tenda di daerah Mawasi, dekat Khan Younis, di selatan Gaza.
Dengan demikian, sejak perjanjian diumumkan pada Rabu (15/1/2025) kemarin, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 119 orang. Udah janji, mudahnya untuk diingkari.
3. Sama-sama memberi ruang melepaskan sandera
Kesepakatan ini mencakup gencatan senjata bertahap selama enam minggu, di mana sandera yang ditahan oleh Hamas akan ditukar dengan tahanan Palestina yang ada di penjara Israel.
Pada tahap pertama, 33 dari 98 sandera Israel, termasuk wanita, anak-anak, dan pria di atas 50 tahun, akan dibebaskan, sementara Israel juga akan melepaskan semua wanita dan anak-anak Palestina di bawah 19 tahun yang ditahan.
Nama-nama 95 tahanan Palestina yang akan diserahkan pada hari Minggu diumumkan oleh Kementerian Kehakiman Israel pada hari Jumat.
4. Israel tak ingin ada perayaan saat tahanan Palestina dibebaskan
Gencatan senjata di Jalur Gaza akan dimulai pada Minggu (19/1) pagi waktu setempat, dengan melibatkan pembebasan para tahanan Palestina yang ditukar dengan para sandera Israel.
Tel Aviv tidak menginginkan adanya perayaan di depan umum ketika para tahanan Palestina dibebaskan nantinya.
Dinas Penjara Israel, seperti dilansir AFP, Sabtu (18/1/2025), mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk mencegah perayaan di depan umum ketika para tahanan Palestina dibebaskan dari penjara sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Post a Comment